Sabtu, 14 Februari 2009

Guru yang baik,yang jahat

Guru adalah Profesi Yang sangat mulia.

BAGANSIAPIAPI,WRC.

Pelatihan Pendidikan dengan tema “Mengajar Kreatif dengan kecerdasan hati dan spiritual” digelar di gedung serbaguna SMP Negeri Satu Bangko jalan sumatera laut Bagansiapiapi pada hari minggu (15/2) kemaren. Sebagai Nara Sumber dalam pelatihan pendidikan ini didatangkan dari Jakarta, Prof.Dr.Ir Marsudi Wahyu Kisworo Guru Besar Universitas Indonesia Jakarta.

Sebanyak ratusan orang mengikuti pelatihan pendidikan ini yang rata-rata berprofesi seorang guru. Sehingga tempat yang disediakan membludak oleh tenaga guru tersebut sampai ada juga yang duduk diluar ruangan gedung serba guna itu.

“Kerja panitia bidang sound system yang kurang professional maka ada kemacetan dalam sound system kali ini,” ujar Profesor. Dr.Ir Marsudi Wahyu Kisworo disaat membuka sambutannya yang disambut gelak ketawa para guru yang hadir saat itu.

Kemudian guru besar dari UI tersebut mengatakan bahwa tenaga sebagai seorang guru adalah satu profesi yang sangat mulia.”Guru adalah profesi yang sangat mulia,”ujarnya.

Disebut mulia, tambah Marsudi karena seorang guru tersebut akan selalu diingat oleh muridnya, baik seorang guru itu dikategorikan guru yang jahat maupun guru yang baik ataupun bagus. Guru juga disebut sebagai orang yang suka ngomong terus karena tugasnya untuk mendidik.

“Ngomonganne zak doz,duik e zak sen,”ujar Marsudi dalam dialek jawanya yang sebelumnya banyak guru suku jawa yang hadir setelah ditanyakan para yang hadir apa ada guru dari suku jawanya.

Bagaimanapun jua seorang Guru akan diingat oleh muridnya, apalagi muridnya tersebut sudah menjadi orang besar. Namun ada juga yang diingat para muridnya karena saking garangnya diwaktu mengajar.”Sebahagian muridnya tersebut akan mendoakan diri gurunya,misalkan 4000 murid yang diajarkannya paling kurang 2000 murid tersebut mendoakannya,”tutur Marsudi.

“Mau Para hadirin disebut Guru yang baik ?,”ujar Guru Besar UI yang disambut gelak ketawa para guru yang mengikuti pelatihan pendidikan.

Mengetahui kita ini apakah seorang guru yang baik dipandang oleh muridnya dengan mengetes para murid tersebut dalam waktu pelajaran.”Anak-anak sekalian karena saya ada pergi rapat ke luar kota maka hari ini pelajaran saya diganti oleh guru lain,”tutur Marsudi, maka jawaban mereka tersebut dapat kita prediksi apakah kita seorang guru yang baik atau bukan. “Apabila banyak yang ketawa senang berarti anda bukan seorang guru yang baik bagi muridnya,”ucap Marsudi.

“Berarti bukan guru disayang oleh muridnya,”katanya Marsudi kemudian.

Pelatihan pendidikan tersebut merupakan pelatihan sertifikasi yang mengikuti nya membayar sebesar 250 ribu rupiah

.”Pelatihan sertifikasi tersebut membayar uang pendaftaran sebesar 250 ribu rupiah pada dinas pendidikan,”ujar Barian (41) seorang guru yang tidak dapat mengikuti pelatihan pendidikan tersebut karena biaya tidak dipunyainya untuk membayar pendaftaran sebesar tersebut.

Menurut Barian pelatihan pendidikan yang diadakan tersebut merupakan syarat untuk mengikuti sertifikasi yang berguna untuk meningkatkan gaji.”Pelatihan tersebut untuk syarat ikut sertifikasi peningkatan gaji guru,”ujarnya Barian. (Andi WRC).

SLB negeri - murid

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Bagansiapiapi ,kurang murid.

Bagansiapiapi,WRC.

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Bagansiapiapi di jalan kecamatan batu empat kekurangan murid.Padahal sekolah bagi orang-orang cacat tersebut dibangun oleh pemerintah sebanyak 3 lokal untuk belajar satu local untuk kantor dan satu aula pertemuan.Pembangunan tersebut sudah selesai namun muridnya sekarang hanya sebanyak 4 orang saja.

“Murid yang terdaftar ada 24 orang,namun yang mengikuti belajar hanya 4 orang,”ujar Syahdan Hamid,SS kepala sekolah SLB Negeri kepada WRC, minggu (15/2) kemaren disaat mengikuti pelatihan pendidikan di gedung serba guna SMP Negeri satu Bangko ,jalan sumatera laut Bagansiapiapi.

Menurut Syahdan kendala dari berkurangnya daya orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke SLB negeri tersebut karena jarak tempuh rumah dengan sekolah tersebut yang jauh dari kota Bagansiapiapi.”Apalagi yang mengalami cacat tersebut hamper warga masyarakat yang ekonominya dibawah kekurangan,”ujarnya.

Untuk itu Syahdan sebagai kepala sekolah tersebut mencari solusinya agar sekolah tersebut dibangunkan asrama sekolah. Karena dengan dibangun asrama maka sekolah tersebut akan banyak peminatnya. “Apalagi mempermudah tenaga pengajar mengawasinya. Namun perlu biaya juga sih !,”tuturnya Syahdan Hamid.

Tenaga di SLB Negeri tersebut ,tambahnya Syahdan sebanyak 2 (dua) orang tenaga pengajar, 2 (dua) orang penjaga sekolah dan 2 (dua) orang tenaga pengajar dari pekanbaru yang sampai sekarang tidak juga kunjung datang .

Masih menurut Syahdan bahwa satu local yang ada saat ini dapat menampung maksimal sebanyak 8 (delapan) orang murid .

Hal untuk acuan pembangunan asrama tersebut sudah dibincangkan, juga kendala dari kurangnya murid sampai saat sekarang ini.”Kita sudah melaporkan kondisi sekolah itu,”ucap Syahdan Hamid kemudian. (Andi WRC).

BUKANBUDAYAMELAYU

Valentine Day ? Sama Saja Dengan Hari Biasa,Tak Ada Istimewanya.

BAGANSIAPIAPI,WRC.

Kota Bagansiapiapi sebagai kota ikan dan adalah ibukota Kabupaten Rokan Hilir suasana tampak biasa saja, sama halnya dengan hari-hari biasa sebelumnya dan tidak ada istimewanya di hari sabtu (14/2) yang disebut valentine day. Padahal penduduk bagansiapiapi adalah merupakan warga tiong hoa dan melayu.

“Hari ini katanya hari valentine biasa saja, tidak ada istimewanya,”ujar Afrizal(37) warga jalan selamat Bagansiapiapi.

Menurut Afrizal, valentine day merupakan budaya barat yang masuk ke Indonesia dan tidak cocok pada budaya melayu. Untuk itulah agar budaya barat tersebut jangan sampai diprioritaskan untuk berbaur sampai kedaerah Kabupaten Rokan Hilir yang notabene adalah budaya melayu.

Setiap hari kita kasih sayang kepada setiap umat namun janganlah terlalu berlebihan kalau itu bukan muhrimnya. Karena agama telah membatasinya,jadi tidak ada hari khusus untuk kasih saying itu,”ujar Afrizal.

Lain lagi menurut Yunan (39) kalau mau merayakan valentine day pergi saja ke Negara barat. “Valentine day ? pergi saja merayakannya kenegara barat sana,”tegas Yunan ketus kepada Wartawan sambilmeneguk segelas kopna di kedai kopi jalan seroja bagansiapiapi ketika ditanya hal valentine hari ini (sabtu,14/2,red).

Sementara ditempat yang terpisah Rosmiaty (41) mengatakan bahwa valentine tersebut merupakanhari kasih saying dari zaman yunani kuno untuk menyembah para dewanya yang sekarang didambakan oleh Negara barat yang tidak cocok bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di daerah melayu Rokan Hilir yang punya budaya melayu tersendiri.

“Budaya kita ada perlu dilestarikan kenapa budaya barat yang diambil,”ucapnya kemudian.

Pantauan di taman kota Bagansiapiapi tampak sepi saja, bahkan lampu kelap kelip yang dipasang di taman bunga tersebut sejak imlek pada hari sabtu (14/2) malah di buka kembali.(Gun)